Jahe enak berkhasiat juga
Jahe merupakan rimpang dari tanaman bernama ilmiah Zingiber
Officinale Roscoe. Tanaman jahe berasal dari Asia Pasifik dan tersebar
dari India sampai Cina. Di dunia perdagangan, penanaman jahe berdasarkan
daerah asalnya, misalkan jahe Afrika, jahe Chochin atau jahe Jamika.
Sejak 250 tahun yang lalu, di Cina Jahe sudah digunakan sebagai bumbu
dapur dan obat. Di Malaysia, Filipina, dan Indonesia jahe banyak
digunakan sebagai obat tradisional. Sedangkan di Eropa pada abad
pertengahan, jahe digunakan sebagai aroma pada bir.
Jahe sering kita temui sehari-hari. Banyak manfaat yang kita dapat dari penggunaan jahe. Diantaranya sebagai bumbu masak, pemberi aroma, dan rasa pada roti, kue, biscuit, kembang gula, serta berbagai minuman (bandrek, sekoteng, dan sirup). Jahe juga dapat digunakan pada obat tradisional sebagai obat sakit kepala, obat batuk, masuk angin,untuk mengobati gangguan pada saluran pencernaan, stimulansia, diuretik, rematik, menghilangkan rasa sakit, obat antimual dan mabuk perjalanan, karminatif (mengeluarkan gas dari perut), kolera, diare, sakit tenggorokan, difteria, neuropati, sebagai penawar racun ular dan sebagai obat luar untuk mengobati gatal digigit serangga, keseleo, bengkak serta memar.
Jahe sering kita temui sehari-hari. Banyak manfaat yang kita dapat dari penggunaan jahe. Diantaranya sebagai bumbu masak, pemberi aroma, dan rasa pada roti, kue, biscuit, kembang gula, serta berbagai minuman (bandrek, sekoteng, dan sirup). Jahe juga dapat digunakan pada obat tradisional sebagai obat sakit kepala, obat batuk, masuk angin,untuk mengobati gangguan pada saluran pencernaan, stimulansia, diuretik, rematik, menghilangkan rasa sakit, obat antimual dan mabuk perjalanan, karminatif (mengeluarkan gas dari perut), kolera, diare, sakit tenggorokan, difteria, neuropati, sebagai penawar racun ular dan sebagai obat luar untuk mengobati gatal digigit serangga, keseleo, bengkak serta memar.
Berdasarkan
beberapa referensi, baik jurnal ilmiah dan majalah popular, disebutkan
bahwa jahe dapat mencegah dan mengobati migrain, hepatotoksik, luka
bakar, sakit kepala, menurunkan kadar kolesterol, obat rematik, tukak
lambung, antidepresi, dan mengobati impotensi. Meski demikian, semua
khasiat jahe tersebut masih belum cukup bukti ilmiah, sehingga perlu
dilakukan uji secara ilmiah pula.
Rimpang Jahe
Hasil uji farmakologi menunjukkan bahwa jahe mempunyai aktivitas sebagai antiinflamasi. Uji laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase dan lipoksigenase sehingga menurunkan kadar prostaglandin dan leukotriena (mediator inflamasi). Pemberian secara per oral dari ekstrak jahe pada tikus menurunkan udema (bengkak).
Hasil uji farmakologi menunjukkan bahwa jahe mempunyai aktivitas sebagai antiinflamasi. Uji laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase dan lipoksigenase sehingga menurunkan kadar prostaglandin dan leukotriena (mediator inflamasi). Pemberian secara per oral dari ekstrak jahe pada tikus menurunkan udema (bengkak).
Suatu
penelitian di Cina melaporkan bahwa pada 113 penderita rematik dan
sakit punggung kronis yang disuntik 5-10% ekstrak jahe memberikan efek
pengurangan rasa sakit, menurunkan pembengkakan tulang sendi. Pemberian
secara per oral serbuk jahe pada penderita rematik dan musculoskeletal
dilaporkan menurunkan rasa sakit dan pembengkakan.
Khasiat
lain adalah sebagai antiemetic (antimuntah) dan sangat berguna pada ibu
hamil untuk mengurangi morning sickness. Suatu penelitian melaporkan
bahwa jahe sangat efektif menurunkan metoklapamid senyawa penginduksi
nusea (mual) dan muntah. Menurut komisi E (Germa Federal Health Agency)
jahe efektif untuk mengobati gangguan pencernaan dan pencegahan gejala
motion sickness.
Kandungan
senyawa kimia pada jahe adalah minyak atsiri yang terdiri dari
senyawa-senyawa seskuiterpen, zingiberen, bisabolena, sineol, sitral,
zingiberal, felandren. Disamping itu, terdapat juga sagaol, gingerol,
pati, damar, asam-asam organic seperti asam malat dan asam oksalat,
Vitamin A,B, dan C, senyawa-senyawa flavonoid dan polifenol.
Minyak
atsiri yang terkandung dalam jahe antara 1 sampai 3 %. Oleoresin
(campuran dari minyak atsiri dan resin) sebagai zat aktif untuk
mengobati batuk, penurun panas, dan analgetik. Penelitian lebih lanjut
dari kandungan kimia dan efek farmakologi dari jahe masih sangat
diperlukan untuk mengetahui khasit atau kegunaan lain dari jahe.
Jahe
di pasaran dikemas dalam bentuk kapsul yang mengandung 500 mg serbuk
jahe atau dalam bentuk Kristal jahe. Di Asia, jahe diolah dalam bentuk
minuman seduh atau kembang gula. Sedangkan di Indonesia jahe dapat
ditemukan dalam bentuk minuman seduh dan salah satu komponen jamu.
wisarta kuliner
Tidak ada komentar:
Posting Komentar