Selamat datang di agrohome45

PERKEMBANAN PISANG EMAS DI AGROHOME45 dg tumpang sari jahe dan jagung



pemangkasan pertama batang pisang dg menyisahkan 6-8 batang pisang.perlu di ketahui bahwa pisang emas d agrohome45 berusaha dg pemeliharaan organik.

salah satu pisang yg kena penyakit kering daun yg di sebabkan virus

AGROHOME45 JUGA SEBAGAI SARANA LATIHAN PERTANIAN










penanaman jahe tumpang sari pada tanaman pisang pada tgl 25 nov 2012


PISANG EMAS UMUR 2 BULAN D AGROHOME45


Jahe enak berkhasiat juga

Jahe enak berkhasiat juga

Jahe merupakan rimpang dari tanaman bernama ilmiah Zingiber Officinale Roscoe. Tanaman jahe berasal dari Asia Pasifik dan tersebar dari India sampai Cina. Di dunia perdagangan, penanaman jahe berdasarkan daerah asalnya, misalkan jahe Afrika, jahe Chochin atau jahe Jamika. Sejak 250 tahun yang lalu, di Cina Jahe sudah digunakan sebagai bumbu dapur dan obat. Di Malaysia, Filipina, dan Indonesia jahe banyak digunakan sebagai obat tradisional. Sedangkan di Eropa pada abad pertengahan, jahe digunakan sebagai aroma pada bir.

Jahe sering kita temui sehari-hari. Banyak manfaat yang kita dapat dari penggunaan jahe. Diantaranya sebagai bumbu masak, pemberi aroma, dan rasa pada roti, kue, biscuit, kembang gula, serta berbagai minuman (bandrek, sekoteng, dan sirup). Jahe juga dapat digunakan pada obat tradisional sebagai obat sakit kepala, obat batuk, masuk angin,untuk mengobati gangguan pada saluran pencernaan, stimulansia, diuretik, rematik, menghilangkan rasa sakit, obat antimual dan mabuk perjalanan, karminatif (mengeluarkan gas dari perut), kolera, diare, sakit tenggorokan, difteria, neuropati, sebagai penawar racun ular dan sebagai obat luar untuk mengobati gatal digigit serangga, keseleo, bengkak serta memar.
Berdasarkan beberapa referensi, baik jurnal ilmiah dan majalah popular, disebutkan bahwa jahe dapat mencegah dan mengobati migrain, hepatotoksik, luka bakar, sakit kepala, menurunkan kadar kolesterol, obat rematik, tukak lambung, antidepresi, dan mengobati impotensi. Meski demikian, semua khasiat jahe tersebut masih belum cukup bukti ilmiah, sehingga perlu dilakukan uji secara ilmiah pula.
Rimpang Jahe
Hasil uji farmakologi menunjukkan bahwa jahe mempunyai aktivitas sebagai antiinflamasi. Uji laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase dan lipoksigenase sehingga menurunkan kadar prostaglandin dan leukotriena (mediator inflamasi). Pemberian secara per oral dari ekstrak jahe pada tikus menurunkan udema (bengkak).
Suatu penelitian di Cina melaporkan bahwa pada 113 penderita rematik dan sakit punggung kronis yang disuntik 5-10% ekstrak jahe memberikan efek pengurangan rasa sakit, menurunkan pembengkakan tulang sendi. Pemberian secara per oral serbuk jahe pada penderita rematik dan musculoskeletal dilaporkan menurunkan rasa sakit dan pembengkakan.
Khasiat lain adalah sebagai antiemetic (antimuntah) dan sangat berguna pada ibu hamil untuk mengurangi morning sickness. Suatu penelitian melaporkan bahwa jahe sangat efektif menurunkan metoklapamid senyawa penginduksi nusea (mual) dan muntah. Menurut komisi E (Germa Federal Health Agency) jahe efektif untuk mengobati gangguan pencernaan dan pencegahan gejala motion sickness.
Kandungan senyawa kimia pada jahe adalah minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa seskuiterpen, zingiberen, bisabolena, sineol, sitral, zingiberal, felandren. Disamping itu, terdapat juga sagaol, gingerol, pati, damar, asam-asam organic seperti asam malat dan asam oksalat, Vitamin A,B, dan C, senyawa-senyawa flavonoid dan polifenol.
Minyak atsiri yang terkandung dalam jahe antara 1 sampai 3 %. Oleoresin (campuran dari minyak atsiri dan resin) sebagai zat aktif untuk mengobati batuk, penurun panas, dan analgetik. Penelitian lebih lanjut dari kandungan kimia dan efek farmakologi dari jahe masih sangat diperlukan untuk mengetahui khasit atau kegunaan lain dari jahe.
Jahe di pasaran dikemas dalam bentuk kapsul yang mengandung 500 mg serbuk jahe atau dalam bentuk Kristal jahe. Di Asia, jahe diolah dalam bentuk minuman seduh atau kembang gula. Sedangkan di Indonesia jahe dapat ditemukan dalam bentuk minuman seduh dan salah satu komponen jamu.
wisarta kuliner
Tentang Pisang Emas

Komponen gizi yang paling menonjol dalam buah pisang adalah karbohidrat. Pisang yang belum masak, karbohidratnya tersusun atas pati, sehingga bagus untuk diolah menjadi tepung. Dalam buah yang sudah matang, karbohidratn...ya sebagian sudah berubah menjadi bentuk gula, sehingga menimbulkan rasa manis.

Pisang mas mengandung karbohidrat cukup besar, yaitu 21,0-33,6 g per 100 g daging buah. Sebagian dari karbohidrat itu adalah sukrosa, fruktosa, dan glukosa. Ketiga gula tersebut menyebabkan terbentuknya rasa manis yang khas pada pisang mas. Protein dan lemak pada pisang mas relatif rendah, masing-masing 1,4 dan 0,2 g per 100 g.

Pisang mas mengandung betakaroten (provitamin A), vitamin B, dan C. Betakaroten berperan penting dalam menjaga kesehatan mata. Selain itu, betakaroten bersama vitamin C dapat berperan sebagai antioksidan.

Vitamin B dalam pisang mas berupa vitamin B1, B2, niasin, dan asam folat. Asam folat berperan dalam membentuk kematangan sel darah merah. Vitamin B merupakan kofaktor dari berbagai enzim yang penting untuk mendukung metabolisme tubuh. Tanpa vitamin B yang cukup, enzim-enzim tersebut tidak dapat bekerja optimal.

Rileksasi otot

Pisang mas cukup kaya akan fosfor dan kalsium. Kedua mineral ini dapat membantu pembentukan, perbaikan, dan kesehatan tulang. Walau tak terlalu banyak, keberadaan tembaga (Cu) dan Seng (Zn) dalam pisang sangat penting sebagai antioksidan untuk menangkal serangan radikal babas penyebab berbagai penyakit degeneratif.

Kandungan mineral yang paling menonjol dalam pisang mas adalah kalium (potasium), yaitu 272-616 mg per 100 gram buah segar. Kalium mempunyai beberapa fungsi penting, yaitu obat alami mengatasi diare karena kalium dapat menjaga keseimbangan asam basa, dan keseimbangan cairan tubuh, mengurangi atau menekan depresi (stres), mempertahankan tekanan darah agar tetap normal, mencegah pembentukan batu ginjal karena asupan kalium akan meningkatkan efek diuretik (pembuangan urin).

Pisang mas memiliki kandungan mineral natrium (sodium) sangat rendah, yaitu 32-43 mg per 100g. Rasio kalium terhadap natrium yang tinggi sangat baik untuk mencegah hipertensi. Masyarakat sangat dianjurkan mengonsumsi bahan pangan yang memiliki rasio kalium terhadap natrium, minimal sebesar 5.

Dalam pisang mas, rasio kalium terhadap natrium mencapai 8,5-14,3. Rasio yang tinggi antara kalium dan natrium itu sangat menguntungkan untuk pengobatan tekanan darah tinggi dan mendukung proses rileksasi otot.

Mencegah jantungan

Pisang mas mengandung cukup serat, yaitu sekitar 3,7 g per 100g buah segar. Serat dalam pisang mas sangat efektif untuk mencegah sembelit. Serat ini mampu menyerap air dalam saluran pencernaan, sehingga feses menjadi lunak, tekanan dalam usus besar akan berkurang, dan akhirnya memperlancar buang air besar.

Serat dalam pisang mas juga mampu meningkatkan pembuangan kolesterol. Jika kolesterol darah berkurang, penyakit jantung koroner, aterosklerosis, stroke, hipertensi, dan berbagai penyakit degeneratif lainnya dapat dicegah.

Vitamin B6 dalam pisang mas dapat membantu tubuh menggunakan asam amino triptofan untuk merangsang pembentukan serotonin, suatu neurotransmitter yang dapat membantu fungsi sistem saraf. Dengan adanya serotonin, pengaruh nikotin dapat dinetralkan, sehingga merangsang seseorang untuk tidak tergantung pada rokok.

Penyakit kuning atau hepatitis merupakan peradangan pada lever yang dapat disebabkan virus atau obat-obatan. Pisang mas kaya akan provitamin A dan vitamin C yang berperan sebagai antioksidan.

Antioksidan berperan dalam menetralkan radikal bebas yang berbahaya bagi kesehatan. Antioksidan dapat mencegah efek buruk dari virus, termasuk mencegah penyakit hepatitis. 

PEMBUATAN BEDENGAN PADA PISANG EMAS KIRANA di agrohome45


pembuatan bedengan di perlukan untuk kelancaran irigasi. dan juga persiapan untuk tanaman sela, misalnya jahe,kunyit,laos dllnya

PENANAMAN PERDANA PISANG EMAS KIRANA tgl 7 okto 2012 di agrohome45



agrohome45 mencoba membuat trademark d kab pemalang, dg program unggulan pisang emas kirana, mohon kiranya teman2 petani memberi masukan kepada kami. untuk tukar pikiran tentang pisang emas kirana.

Panduan Budidaya Jerut Purut


Share
Kurangnya pasokan jeruk purut dalam negeri, baik kalangan lokal ataupun untuk produk ekspor, membuat Jeruk Purut menjadi salah satu komoditas yang menjanjikan untuk budidaya
Budidaya jeruk purut ternyata dapat menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Namun, fenomena ini tak dibaca dengan baik oleh kebanyakan orang.
“Dalam negeri saja, kita masih kesulitan mencari jeruk purut. Padahal permintaan tak hanya datang dari dalam negeri. Terlebih, untuk perusahaan yang bahan produksinya berbahan dasar jeruk purut,” kata Pembudidaya Jeruk Purut di Batu – Malang, Prambudi.

Sedikitnya pembudidaya jeruk purut di Tanah Air, karena kurangnya informasi tentang peluang dan manfaatnya secara umum. Melakukan budidaya jeruk purut, kata Prambudi, tidaklah sesulit yang dibayangkan. Bahkan ia mengawali budidaya jeruk purut ini, hanya bermodal dengkul alias tak banyak modal.

PERAWATAN DASAR JERUK PURUT
Dalam proses budidaya jeruk purut, menurut Prambudi, pada dasarnya tak banyak perbedaan dengan perlakuan jeruk pada umumnya. Penerapan beberapa treatment yang dapat dilakukan, diantaranya adalah:

1. Pemangkasan Cabang Jeruk Purut
Selama proses pemangkasan, ada beberapa faktor yang diperhatikan. Misalnya, perhitungan keuntungan yang meliputi stabilitas produktifitas tanaman, kemampuan hidup dan kualitas buah, perkembangan hama dan penyakit terhambat serta perawatan kebun.

Hal ini dibarengi juga dengan teknik pemangkasan, yaitu pangkas dasar dan pangkas pemeliharaan. Untuk pangkas dasar, merupakan pemangkasan yang dilakukan setelah tinggi tanaman telah melebihi 60 cm. Ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan percabangan dan bentuk pohon yang lebih baik, agar selanjutnya dapat berproduksi optimal dan memudahkan perawatan kebun.

Pemotongan batang utama, pemeliharaan tunas, kemudian pemilihan dan pemeliharaan cabang utama merupakan tahapan pemangkasan dasar. Sedangkan untuk pangkas pemeliharaan, dilakukan bersamaan atau setelah panen.
Tujuannya, untuk menjaga kesehatan, kestabilan produksi dan kualitas buah, serta untuk peremajaan dan pembentukan profil pohon.

2. Penjarangan Buah Jeruk Purut
Penjarangan pada pohon yang mempunyai buah lebat bertujuan untuk memperbaiki kualitas buah dan kestabilan pada musim panen berikutnya. Artinya, waktu yang ideal untuk proses penjarangan dilakukan pada saat diameter buah mencapai 1-2 cm.
3. Syarat Tumbuh Jeruk Purut
Mengingat, kelangsungan hidup dan optimalnya produktifitas tanaman bergantung pada perlakuan tumbuhnya, maka terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Misalnya kondisi iklim, media tanam, dan ketinggian tempat.
Untuk iklim, misalnya. Kecepatan angin yang lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan buah, sehingga alternatif untuk daerah dengan intensitas dan kecepatan anginnya lebih dari tingkat standar, sebaiknya tinggi tanaman penahan angin ditanam berderet tegak lurus dengan arah angin.

Demikan halnya dengan penerapan media tanam. Idealnya untuk jeruk purut, tanah yang baik adalah lempung sampai lempung berpasir dengan cukup humus, tata air, dan udara baik. Jenis tanah Andosol dan Latosol juga merupakan alternatif lain yang cocok untuk budidaya jeruk.

Itu didukung pula dengan kadar air tanah yang optimal ada pada kedalaman 150–200 cm di bawah permukaan tanah, dimana tanaman jeruk menyukai air yang mengandung garam sekitar 10%.
Tanaman jeruk dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki kemiringan sekitar 30°. Dalam hal ketinggian tempat, untuk tanaman jenis jeruk purut ini akan dapat tumbuh baik di ketinggian 1–400 m dpl.
PROSES TANAM JERUK PURUT
Sebagai persyaratan benih bibit jeruk purut yang biasa ditanam berasal dari perbanyakan vegetatif, yaitu berupa penyambungan tunas pucuk, dimana sistem pembibitan ini biasa ditanam di area pesawahan dan lahan berlereng. Namun jika ditanam di area perbukitan, dapat menggunakan alternatif tanam dengan membuat sengkedan.

Sedangkan untuk lahan yang akan ditanami, sebaiknya dibersihkan dari tanaman lain atau sisa-sisa tanaman. Untuk ukuran jarak tanam idealnya 6×7 m, disesuaikan dengan karakter pertumbuhan jeruk purut.
Dalam pembuatan lubang tanam pun membutuhkan teknik khusus, yaitu hanya dapat diterapkan pada tanah yang belum diolah dalam jangka waktu 2 minggu, dimana tanah bagian dalam dipisahkan dari lapisan atas (setinggi 25 cm).

“Dengan aplikasi tanah yang berasal dari lapisan atas dan dicampur pupuk kandang. Setelah penanaman, tanah dikembalikan lagi ke tempat asalnya. Demikian halnya dengan bedengan berukuran 1x1x1 m hanya dibuat jika jeruk purut ditanam di area tanah sawah,” ungkap Prambudi.

Berbeda dengan tanaman jenis lain, teknik penanaman bibit jeruk dapat ditanam pada musim hujan atau musim kemarau. Tapi, menurut Prambudi, sebaiknya ditanam di awal musim hujan.
Setelah bibit ditaman, siram secukupnya dan diberi mulsa jerami, daun kelapa atau daun-daun yang bebas penyakit di sekitarnya. Letakkan mulsa sedemikian rupa, agar tidak menyentuh batang untuk menghindari kebusukan batang.

Sebagai alternatif tumpang sari – sebelum tanaman berproduksi – dapat ditanam tanaman sela, seperti kacang-kacangan atau sayuran. Setelah tajuk saling menutupi, tanaman sela diganti oleh rumput atau tanaman legum penutup tanah yang sekaligus berfungsi sebagai penambah nitrogen bagi tanaman jeruk. [santi]

Read more: Panduan Budidaya Jerut Purut

Budidaya Kunyit


Deskripsi
Kunir atau kunyit, (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.), adalah termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik
sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan beberapa nama lokal, seperti Turmeric (Inggris), Kurkuma (Belanda), Kunyit (Indonesia dan Malaysia), Kunir (Jawa), Koneng (Sunda), Konyet (Madura).
 Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan.

Syarat Tumbuh
Iklim
  1. Tanaman kunyit dapat tumbuh baik pada daerah yang memiliki intensitas cahaya penuh atau sedang, sehingga tanaman ini sangat baik hidup pada tempat-tempat terbuka atau sedikit naungan.
  2. Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah yang memiliki curah hujan 1000-4000 mm/tahun. Bila ditanam di daerah curah hujan <1000 mm/tahun, maka system pengairan harus diusahakan cukup dan tertata baik. Tanaman ini dapat dibudidayakan sepanjang tahun. Pertumbuhan yang paling baik adalah pada penanaman awal musim hujan.
  3. Suhu udara yang optimum bagi tanaman ini antara 19-30°C.
Media Tanam
  1. Kunyit tumbuh subur pada tanah gembur, pada tanah yang dicangkul dengan baik akan menghasilkan umbi yang berlimpah.
  2. Jenis tanah yang diinginkan adalah tanah ringan dengan bahan organik tinggi, tanah lempung berpasir yang terbebas dari genangan air/sedikit basa.
Ketinggian Tempat
Kunyit tumbuh baik di dataran rendah (mulai <240 m dpl) sampai dataran tinggi (>2000 mdpl). Produksi optimal +12 ton/ha dicapai pada ketinggian 45 mdpl.

Pembibitan
Syarat Bibit
Bibit kunyit yang baik berasal dari pemecahan rimpang, karena lebih mudah tumbuh. Syarat bibit yang baik : berasal dari tanaman yang tumbuh subur, segar, sehat, berdaun banyak dan hijau, kokoh, terhindar dari serangan penyakit; cukup umur/berasal dari rimpang yang telah berumur >7-12 bulan; bentuk, ukuran, dan warna seragam; memiliki kadar air cukup; benih telah mengalami masa istirahat (dormansi) cukup; terhindar dari bahan asing (biji tanaman lain, kulit, kerikil).
Penyiapan Bibit
Rimpang bahan bibit dipotong agar diperoleh ukuran dan dengan berat yang seragam serta untuk memperkirakan banyaknya mata tunas/rimpang. Bekas potongan ditutup dengan abu dapur/sekam atau merendam rimpang yang dipotong dengan larutan fungisida (benlate dan agrymicin) guna menghindari tumbuhnya jamur. Tiap potongan rimpang maksimum memiliki 1-3 mata tunas, dengan berat antara 20-30 gram dan panjang 3-7 cm.
Teknik Penyemaian Bibit
Pertumbuhan tunas rimpang kunyit dapat dirangsang dengan cara: mengangin-anginkan rimpang di tempat teduh atau lembab selama 1-1,5 bulan, dengan penyiraman 2 kali sehari (pagi dan sore hari). Bibit tumbuh baik bila disimpan dalam suhu kamar (25-28
°C). Selain itu menempatkan rimpang diantara jerami pada suhu udara sekitar 25-28°C. dan merendam bibit pada larutan ZPT (zat pengatur tumbuh) selama 3 jam. ZPT yang sering digunakan adalah larutan atonik (1 cc/1,5 liter air) dan larutan G-3 (500-700 ppm). Rimpang yang akan direndam larutan ZPT harus dikeringkan dahulu selama 42 jam pada suhu udara 35°C. Jumlah anakan atau berat rimpang dapat ditingkatkan dengan jalan direndam pada larutan pakloburazol sebanyak 250 ppm.
Pemindahan Bibit
Bibit yang telah siap lalu ditempatkan pada persemaian, dimana rimpang akan muncul tunas telah tanaman berumur 1-1,5 bulan. Setelah tunas tumbuh 2-3 cm maka rimpang sudah dapat ditanam di lahan. Pemindahan bibit yang telah bertunas harus dilakukan secara hati-hati guna menghindari agar tunas yang telah tumbuh tidak rusak. Bila ada tunas/akar bibit yang saling terkait maka akar tersebut dipisahkan dengan hati-hati lalu letakkan bibit dalam wadah tertentu untuk memudahkan pengangkutan bibit ke lokasi lahan. Jika jarak antara tempat pembibitan dengan lahan jauh maka bibit perlu dilindungi agar tetap lembab dan segar ketika tiba di lokasi. Selama pengangkutan, bibit yang telah bertunas jangan ditumpuk.
Pengolahan Media Tanam
Persiapan Lahan
Lokasi penanaman dapat berupa lahan tegalan, perkebunan atau pekarangan. Penyiapan lahan untuk kebun kunyit sebaiknya dilakukan 30 hari sebelum tanam.
Pembukaan Lahan
Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari gulma dan dicangkul secara manual atau menggunakan alat mekanik guna menggemburkan lapisan top soil dan sub soil juga sekaligus mengembalikan kesuburan tanah. Tanah dicangkul pada kedalaman 20-30 cm kemudian diistirahatkan selama 1-2 minggu agar gas-gas beracun yang ada dalam tanah menguap dan bibit penyakit/hama yang ada mati karena terkena sinar matahari.
Pembentukan Bedengan
Lahan kemudian dibedeng dengan lebar 60-100 cm dan tinggi 25-45 cm dengan jarak antar bedengan 30-50 cm.
Pemupukan (sebelum tanam)
Untuk mempertahankan kegemburan tanah, meningkatkan unsur hara dalam tanah, drainase, dan aerasi yang lancar, dilakukan dengan menaburkan pupuk dasar (pupuk kandang) ke dalam lahan/dalam lubang tanam dan dibiarkan 1 minggu. Tiap lubang tanam membutuhkan pupuk kandang 2,5-3 kg.
Teknik Penanaman
Kebutuhan bibit kunyit/hektar lahan adalah 0,50-0,65 ton. Maka diharapkan akan diperoleh produksi rimpang sebesar 20-30 ton/ha.
Penentuan Pola TanamanBibit kunyit yang telah disiapkan kemudian ditanam ke dalam lubang berukuran 5-10 cm dengan arah mata tunas menghadap ke atas. Tanaman kunyit ditanam dengan dua pola, yaitu penanaman di awal musim hujan dengan pemanenan di awal musim kemarau (7-8 bulan) atau penanaman di awal musim hujan dan pemanenan dilakukan dengan dua kali musim kemarau (12-18 bulan). Kedua pola tersebut dilakukan pada masa tanam yang sama, yaitu pada awal musim penghujan. Perbedaannya hanya terletak pada masa panennya.
Pembutan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat di atas bedengan/petakan dengan ukuran lubang 30x30 cm dengan kedalaman 60 cm. Jarak antara lubang adalah 60x60 cm.
Cara Penanaman
Teknik penanaman dengan perlakuan stek rimpang dalam nitro aromatik sebanyak 1 ml/liter pada media yang diberi mulsa ternyata berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan vegetatif kunyit, sedangkan penggunaan zat pengatur tumbuh IBA (indolebutyric acid) sebanyak 200 mg/liter pada media yang sama berpengaruh nyata terhadap pembentukan rimpang kunyit.
Perioda Tanam
Masa tanam kunyit yaitu pada awal musim hujan sama seperti tanaman rimpang-rimpangan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena tanaman muda akan membutuhkan air cukup banyak untuk pertumbuhannya. Walaupun rimpang tanaman ini nantinya dipanen muda yaitu 7-8 bulan tetapi pertanaman selanjutnya tetap diusahakan awal musim hujan.
Pemeliharaan Tanaman
Penyulaman
Apabila ada rimpang kunyit yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya buruk, maka dilakukan penanaman susulan (penyulaman) rimpang lain yang masih segar dan sehat.
Penyiangan
Penyiangan dan pembubunan perlu dilakukan untuk menghilangkan rumput liar (gulma) yang mengganggu penyerapan air, unsur hara dan mengganggu perkembangan tanaman. Kegiatan ini dilakukan 3-5 kali bersamaan dengan pemupukan dan penggemburan tanah. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur ½ bulan dan bersamaan dengan ini maka dilakukan pembubunan guna merangsang rimpang agar tumbuh besar dan tanah tetap gembur.
Pembubunan
Seperti halnya tanaman rimpang lainnya, pada kunyit pekerjaan pembubunan ini diperlukan untuk menimbun kembali daerah perakaran dengan tanah yang melorot terbawa air. Pembubunan bermanfaat untuk memberikan kondisi media sekitar perakaran lebih baik sehingga rimpang akan tumbuh subur dan bercabang banyak. Pembubunan biasanya dilakukan setelah kegiatan penyiangan dan biasanya dilakukan secara rutin setiap 3-4 bulan sekali.
Pemupukan
a. Pemupukan Organik
Penggunaan pupuk kandang dapat meningkatkan jumlah anakan, jumlah daun, dan luas area daun kunyit secara nyata. Kombinasi pupuk kandang sebanyak 45 ton/ha dengan populasi kunyit 160.000/ha menghasilkan produksi sebanyak 29,93 ton/ha.
b. Pemupukan Konvensional
Selain pupuk dasar (pada awal penanaman), tanaman kunyit perlu diberi pupuk susulan kedua (pada saat tanaman berumur 2-4 bulan). Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk organik 15-20 ton/ha. Pemupukan tahap kedua digunakan pupuk kandang dan pupuk buatan (urea 20 gram/pohon; TSP 10 gram/pohon; dan ZK 10 gram/pohon), serta K2O (112 kg/ha) pada tanaman yang berumur 4 bulan. Dengan pemberian pupuk ini diperoleh peningkatan hasil sebanyak 38% atau 7,5 ton rimpang segar/ha. Pemupukan juga dilakukan dengan pupuk nitrogen (60 kg/ha), P2O5 (50 kg/ha), dan K2O (75 kg/ha). Pupuk P diberikan pada awal tanam, pupuk N dan K diberikan pada awal tanam (1/3 dosis) dan sisanya (2/3 dosis) diberikan pada saat tanaman berumur 2 bulan dan 4 bulan. Pupuk diberikan dengan ditebarkan secara merata di sekitar tanaman atau dalam bentuk alur dan ditanam di sela-sela tanaman.
Pengairan dan Penyiraman
Tanaman kunyit termasuk tanaman tidak tahan air. Oleh sebab itu drainase dan pengaturan pengairan perlu dilakukan secermat mungkin, agar tanaman terbebas dari genangan air sehingga rimpang tidak membusuk. Perbaikan drainase baik untuk melancarkan dan mengatur aliran air serta sebagai penyimpan air di saat musim kemarau.
Waktu Penyemprotan PestisidaPenyemprotan pestisida dilakukan jika telah timbul gejala serangan hama penyakit.
PemulsaanSedapat mungkin pemulsaan dengan jerami dilakukan diawal tanam untuk menghindari kekeringan tanah, kerusakan struktur tanah (menjadi tidak gembur/padat) dan mencegah tumbuhnya gulma secara berlebihan. Jerami dihamparkan merata menutupi permukaan tanah di antara lubang tanaman.
Hama dan Penyakit
Hama

Ulat penggerek akar (Dichcrosis puntifera.)
Gejala: pada pangkal akar dimana tunas daun menjadi layu dan lama kelamaan tunas menjadi kering lalu membusuk.
Pengendalian: tanaman disemprot/ditaburkan insektisida furadan G-3.
Penyakit
1) Busuk bakteri rimpang
Penyebab: oleh kurang baik sistem pengairan (drainase) atau disebabkan oleh rimpang yang terluka akibat alat-alat pertanian, sehingga luka rimpang kemasukan cendawan.
Gejala: kulit akar tanaman menjadi keriput dan mengelupas, kemudian rimpang lama kelamaan membusuk dan keropos.
Pengendalian: mencegah terjadi genangan air pada lahan, mencegah terlukanya rimpang; penyemprotanfungisida dithane M-45.
2) Karat daun kunyit
Penyebab: Taphrina macullans Bult dan Colletothrium capisici atau oleh kutu daun yang disebut Panchaetothrips.
Gejala: timbulnya warna coklat (karat) pada helaian daun; bila penyakit ini menyerang tanaman dewasa/daun yang tua maka tidak akan mempengaruhi produksinya sebaliknya jika menyerang tanaman/daun muda, menyebabkan tanaman tersebut menjadi mati.
Pengendalian: Dilakukan dengan mengurangi kelembaban; Penyemprotan insektisida, seperti dengan agrotion 2 cc/liter atau dengan fungisida dithane M-45 secara teratur selama seminggu sekali.
Gulma
Gulma potensial pada pertanaman kunyit ini adalah gulma kebun yang umum yaitu alang-alang, rumput teki, rumput lulangan, ageratum, dan gulma berdaun lebar lainnya.
Pengendalian hama/penyakit secara organik
Dalam pertanian organik yang tidak menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya melainkan dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan biasanya dilakukan secara terpadu sejak awal pertanaman untuk menghindari serangan hama dan penyakit tersebut yang dikenal dengan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) yang komponennya adalah sbb:
  1. Mengusahakan pertumbuhan tanaman yang sehat yaitu memilih bibit unggul yang sehat bebas dari hama dan penyakit serta tahan terhadap serangan hama dari sejak awal pertanaman
  2. Memanfaatkan semaksimal mungkin musuh-musuh alami
  3. Menggunakan varietas-varietas unggul yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
  4. Menggunakan pengendalian fisik/mekanik yaitu dengan tenaga manusia.
  5. Menggunakan teknik-teknik budidaya yang baik misalnya budidaya tumpang sari dengan pemilihan tanaman yang saling menunjang, serta rotasi tanaman pada setiap masa tanamnya untuk memutuskan siklus penyebaran hama dan penyakit potensial.
  6. Penggunaan pestisida, insektisida, herbisida alami yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan residu toksik baik pada bahan tanaman yang dipanen ma maupun pada tanah. Disamping itu penggunaan bahan ini hanya dalam keadaan darurat berdasarkan aras kerusakan ekonomi yang diperoleh dari hasil pengamatan.
Beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati dan digunakan dalam pengendalian hama antara lain adalah:
  1. Tembakau (Nicotiana tabacum) yang mengandung nikotin untuk insektisida kontak sebagai fumigan atau racun perut. Aplikasi untuk serangga kecil misalnya Aphids.
  2. Piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) yang mengandung piretrin yang dapat digunakan sebagai insektisida sistemik yang menyerang urat syaraf pusat yang aplikasinya dengan semprotan. Aplikasi pada serangga seperti lalat rumah, nyamuk, kutu, hama gudang, dan lalat buah.
  3. Tuba (Derris elliptica dan Derris malaccensis) yang mengandung rotenone untuk insektisida kontak yang diformulasikan dalam bentuk hembusan dan semprotan.
  4. Neem tree atau mimba (Azadirachta indica) yang mengandung azadirachtin yang bekerjanya cukup selektif. Aplikasi racun ini terutama pada serangga penghisap seperti wereng dan serangga pengunyah seperti hama penggulung daun (Cnaphalocrocis medinalis). Bahan ini juga efektif untuk menanggulangi serangan virus RSV, GSV dan Tungro.
  5. Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) yang bijinya mengandung rotenoid yaitu pakhirizida yang dapat digunakan sebagai insektisida dan larvasida.
  6. Jeringau (Acorus calamus) yang rimpangnya mengandung komponen utama asaron dan biasanya digunakan untuk racun serangga dan pembasmi cendawan, serta hama gudang Callosobrocus.
Panen
Ciri dan Umur Panen
Tanaman kunyit siap dipanen pada umur 8-18 bulan, saat panen yang terbaik adalah pada umur tanaman 11-12 bulan, yaitu pada saat gugurnya daun kedua. Saat itu produksi yang diperoleh lebih besar dan lebih banyak bila dibandingkan dengan masa panen pada umur kunyit 7-8 bulan. Ciri-ciri tanaman kunyit yang siap panen ditandai dengan berakhirnya pertumbuhan vegetatif, seperti terjadi kelayuan/perubahan warna daun dan batang yang semula hijau berubah menjadi kuning (tanaman kelihatan mati).
 
Cara Panen
Pemanenan dilakukan dengan cara membongkar rimpang dengan cangkul/garpu. Sebelum dibongkar, batang dan daun dibuang terlebih dahulu. Selanjutnya rimpang yang telah dibongkar dipisahkan dari tanah yang melekat lalu dimasukkan dalam karung agar tidak rusak.
 
Periode Panen
Panen kunyit dilakukan dimusim kemarau karena pada saat itu sari/zat yang terkandung didalamnya mengumpul. Selain itu kandungan air dalam rimpang sudah sedikit sehingga memudahkan proses pengeringannya.
 
Perkiraan Hasil Panen
Berat basah rimpang bersih/rumpun yang diperoleh dari hasil panen mencapai 0,71 kg. Produksi rimpang segar/ha biasanya antara 20-30 ton.

PEMANFAATAN PEKARANGAN


PENDAHULUAN

Pekarangan adalah sebidang tanah darat yang terletak langsung di sekitar rumah tinggal dan jelas batas-batasnya, karena letaknya di sekitar rumah, maka pekarangan merupakan lahan yang mudah diusahakan oleh seluruh anggota keluarga dengan memanfaatkan waktu luang yang tersedia. Pemanfaatan pekarangan yang baik dapat mendatangkan berbagai manfaat antara lain:

  1. Sumber pangan, sandang dan papan penghuni rumah
  2. Sumber plasma nutfah dan ragam jenis biologi,
  3. Lingkungan hidup bagi berbagai jenis satwa,
  4. Pengendali iklim sekitar rumah dan tempat untuk kenyamanan,
  5. Penyerap karbondioksida dan penghasil oksigen,
  6. Tempat resapan air hujan dan air limbah keluarga ke dalam tanah,
  7. Melindungi tanah dari kerusakan erosi
  8. Tempat pendidikan bagi anggota keluarga


PENATAAN PEKARANGAN
Pekarangan merupakan lahan di sekitar rumah, karena itu pemanfaatan pekarangan bukan hanya mempertimbangkan hasil, tapi juga perlu mempertimbangkan aspek keindahan. Sebagai acuan, penataan pekarangan dapat dilakukan sebagai berikut:

  1. Halaman depan (buruan):, tanaman hias, pohon buah, tempat bermain anak, bangku taman, tempat menjemur hasil pertanian
  2. Halaman samping (pipir): tempat jemur pakaian, pohon penghasil kayu bakar, bedeng tanaman pangan, tanaman obat, kolam ikan, sumur dan kamar mandi
  3. Halaman belakang (kebon): bedeng tanaman sayuran, tanaman bumbu, kandang ternak, tanaman industri

POTENSI PENGEMBANGAN
Komoditi yang diusahakan dipekarangan sebaiknya disesuaikan dengan kesesuaian komoditi dengan daerah yang bersangkutan, peluang pasar, dan nilai guna meliputi:

  1. Tanaman pangan: umbi-umbian, kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan, bumbu-bumbuan, obat
  2. Tanaman  bernilai ekonomi tinggi: buah, sayuran, hias (bunga potong, tanaman pot, tanaman taman, anggrek)
  3. Ternak: ternak unggas hias, ternak petelur, ternak pedaging
  4. Ikan: ikan hias, ikan produksi daging, pembenihan dll.



DAUR ULANG DI PEKARANGAN
Usahatani di pekarangan dapat dilakukan dengan biaya yang lebih murah karena, limbah yang dihasilkan dapat di daur ulang untuk kepentingan usahatani berikutnya:

  1. Sampah pekarangan dan sampah rumah tangga dapat dikomposkan  dengan membuat lubang sampah atau bak-bak pengomposan.
  2. Selain untuk pupuk, sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan ikan
  3. Pupuk kandang dan  endapan lumpur dari kolam digunakan untuk pupuk  bagi tanaman

BUDIDAYA ORGANIK
Budidaya tanaman di pekarangan sebaiknya dilakukan secara organik atau sesedikit mungkin menggunakan bahan kimia. melalui upaya tersebut bahan pangan yang dihasilkan lebih sehat.

  1. Bahan organik berasal dari sisa tanaman, limbah ternak, libah rumah tangga atau lumpur endapan kolam ikan.
  2. Proses pengomposan dapat dipercepat dengan menggunakan biodekomposer yang banyak dijual di pasaran ( EM4, STARDEC, BIODEC, dan lain-lain)


POLA TANAM VERTIKAL (TANAM BERSUSUN)
Pola tanam vertikal merupakan usaha pertanian dengan memanfaatkan lahan semaksimal mungkin dengan memanfaatkan potensi ketinggian, sehingga tanaman yang diusahakan per satuan luas lebih banyak. Pola ini  selain menghemat tempat juga hemat dalam penggunaan pupuk dan air

  • Media tanam dapat menggunakan media campuran  tanah, pupuk kandang dan pasir/sekam dengan perbandingan 1:1:1 yang ditempatkan pada bak-bak tanaman (paralon, bambu, pot) yang diatur bersusun ke atas..
  • Tanaman yang menginginkan keteduhan diletakan paling bawah dan yang lebih suka panas diletakkan di atas.


TABULAPOT
Tabulapot adalah menanam tanaman buah-buahan (bisa tanaman lainnya: bunga) di dalam pot.

  • Media tanam harus mampu menopang tanaman, dapat menyediakan hara, air dan aerasi yang baik (sama dengan untuk pola tanam vertikal)
  • Pot yang kurang baik, akan menghasilkan tata udara yang kurang baik sehingga kurang menguntungkan untuk perkembangan akar.



Sumber Bacaan: Workshop Training P2KP

PANEN ANAKAN LOVEBIRD DI JENAL LB FARM







panen raya love bird d jenal farm......barang kali ada yg pesan readystock segera hub kami

sukses ala bob sadino



19 Tips sukses Bob sadino
  1. Realisasikan ide secara maksimal
  2. Sebenarnya, setiap orang itu memiliki potensi dan impiannya masing-masing. Hanya saha yang menjadi kendala adalah impian-impiannya itu tidak pernah dicoba untuk direalisasikan. Ada pepatah bijak mengatakan, “Ide-ide kecil yang terlaksana lebih baik dari ide-ide besar tapi belum diungkapkan.”.
  3. Harus berani memulai
  4. Sebagian orang mungkin merasa bahwa bisnis itu adalah dunia yang bebas, tidak menentu pendapatannya sehingga takut untuk terjun ke dalamnya. Ini yang menjadi penghambat seseorang untuk bisa memulai bisnisnya.
  5. Jangan terlalu banyak analisis
  6. Sebagian orang mungkin merasa bahwa jika mencoba berbisnis mereka tidak akan mendapat pendapatan yang pasti seperti orang-oang kantoran atau takut rugi jika bisnisnya gagal. Justru inilah yang menghambat, kuncinya adalah JUST DO IT! Urusan hasil tergantung dari kerja keras dan usaha kita.
  7. Jangan ingin serba instan
  8. Fenomena masyarakat kita yang memiliki antusiasme besar terhadap acara seperti Indonesia Idol atau reality show yang berbau pencarian bakat menunjukkan bahwa masih banyaknya orang-orang yang ingin mencapai kesuksesan secara instan. Padahal sesuatu yang didapatkan dengan mudah akan menghilang dengan cara yang mudah juga dan tentu ini tidak akan membentuk karakter manusia yang tangguh.
  9. Bermimpi besar
  10. Kita lihat dari film Sang Pemimpi bahwa kekuatan mimpi itu bisa menjadi pembakar semangat kita untuk meraih cita-cita. Ketiga sahabat itu memiliki mimpi besar untuk bisa melanjutkan studi hingga ke luar negeri dan akhirnya tercapai. Bill Gates, diawal karirnya pernah bermimpi bahwa setiap rumah akan memiliki komputer dan kini terbukti
  11. Jangan terpaku pada pendidikan
  12. Tidak jarang fenomena masyarakat kita yang bisa menjadi sukses tanpa melihat latar belakang penddikannya. Lihat saja Sujiwo tejo, dengan latar belakang pendidikan matematika kini ia malah menjadi seniman. Tidak selamanya latar belakang pendidikan menentukan karir kita ke depan, terkecuali untuk karir di bidang pendidikan.
  13. Be positive thinking
  14. Thomas Alfa Edison melakukan 999 kali percobaan tetapi masih gagal. Beliau berkata, “Aku berhasil menemukan 999 cara yang gagal dalam pembuatan lampu.” Ini menunjukkan kekuatan berpikir postif akan memudahkan langkah kita.
  15. Bekerja sama
  16. Manusia adalah makhluk sosial sehingga tidak bisa bekerja sendirian. Manusia saling membutuhkan, bohong besar jika ada orang yang meng-klaim dirinya sukses atas usahanya sendiri, pasti di dalam kesuksesannya terdapat orang-orang yang membantu dia, baik secara langsung maupun tidak langsung.
  17. Tahu tentang kewirausahaan
  18. Kita ingin “berperang” tetapi tidak mengetahui siapa musuh kita, itu merupakan kesalahan besar. Jika kita ingin memasarkan produk kita, tentu kita harus tahu pasar. Jangan sampai setelah terjun ke lapangan kita mengalami kelabakan karena tidak hapal medan.
  19. Fokus
  20. Mungkin karena sifat ingin terburu-buru ingin kaya, kita mengambil spesialisasi bisnis terlalu banyak sehingga hasilnya pun tidak maksimal karena tidak bisa dijalani secara fokus. Akibatnya konsentrasi terpecah, masih mending jika usahanya sukses, tetapi bagaimana jika keduanya gagal?
  21. Peduli konsumen
  22. Pembeli adalah raja. Bob sadino ini adalah orang yang selalu memerhatikan konsumennya. Caci maki dari seorang pembantu rumah tangga ia jadikan masukan bagi manajemen pemasarannya. Ia menjadikan keluahan konsumen sebagai masukan dan langkah perbaikan ke depannya.
  23. Utamakan kualitas
  24. Beliau sangat memerhatikan kualitas barang yang akan dijual. Beliau tidak ingin mengecewakan konsumen dengan barang yang rusak atau cacat.
  25. Kerjakan semua dengan tuntas
  26. Tidak bekerja setengah-setengah, apabila telah memulai suatu usaha maka kerjakanlah dengan serius. Jangan sampai berhenti di tengah jalan karena akan menyia-nyiakan harta, tenaga, waktu yang telah kita kerahkan untuk memulai bisnis.
  27. Pandai menempatkan prioritas
  28. Urutan kerja diurut berdasarkan prioritas sehingga tidak ada pekerjaan menumpuk di akhir-akhir.
  29. Kerja keras dan kerja cerdas
  30. Banyak orang yang merasa telah bekerja keras namun tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Misal saja mahasiswa tingkat akhir yang mengejar kelulusan di bulan Juli ini, walaupun ia tergolong mahasiswa yang memiliki IPK di atas arata-rata, bagaimana jika ia lupa memperhitungkan jumlah SKS nya? Mungkin saja ia tidak jadi lulus Juli karena kurang 1 SKS saja. Ia lupa bekerja cerdas, lupa strategi.
  31. Tidak mencampuradukkan uang pribadi dan perusahaan
  32. Hal ini bisa memacu tindakan korupsi, walaupun dalam jumlah yang kecil. Uang perusahaan bisa saja tercampur dengan uang pribadi karena terdapat keteledoran dalam hal pencatatan keuangan. Sebainya rekeningnya dipisah, untuk memudahkan pengaturan keuangan juga.
  33. Jangan menyerah
  34. Kegagalan adalah bumbu kehidupan, kegagalan membuat kita bisa menjadi manusia tangguh.
  35. Selalu melibatkan Allah dalam setiap aktivitas
  36. Dengan mengingat Allah hati menjadi tenang. Dalam segala aktivitas kita akan bernilai ibadah.
  37. Berperilaku baik
  38. Inilah mata uang yang berlaku dimana saja. Dengan perilaku yang baik, masyarakat akan menaruh kepercayaan kepada kita sehingga orang-orang akan percaya akan kredibilitas kita. Kita pun bisa dengan mudah masuk dalam lingkungan masyarakat.

Bob Sadino: Jangan Takut Mencoba

AddthisAddthis
BOGOR - Pengusaha sukses bidang pertanian Bob Sadino mengajak generasi muda untuk tidak takut mencoba sesuatu hal yang baru. "Ingin sukses jangan takut mencoba," kata Bob di hadapan puluhan peserta acara Launching Program CSR "Go Entrepreneur" oleh Perum Pegadaian bertempat di Mall Botani Square, Sabtu (27/3).

Menurut Bob, kunci sukses adalah tidak mudah menyerah dan jangan takut untuk gagal. "Dengan kegagalan kita bisa belajar, bagaimana ke depan lebih baik lagi. Jadi, jangan pernah takut untuk gagal," kata entrepreneur sukses asli Indonesia ini. Di hadapan ratusan pengunjung Mall Botani Square, Bob yang tampil dengan gaya khasnya baju kemeja putih kotak-kotak dipadu celana jins pendek menyampaikan beberapa pengalamannya tentang memulai sebuah usaha tanpa harus menggunakan modal besar. "Yang penting ada kemauan dan berani menerima kegagalan, semua usaha jenis apa pun akan tetap jalan. Usaha yang paling bertahan lama ada agropreneur," kata Bob.

Ia berpendapat selama langit masih membentang, selama itu pula usaha perkebunan akan terus berjalan. Namun, lanjut Bob, tinggal sumber daya manusia (SDM) yang mengelolanya.

"Sumber daya alam terbentang luas, kita bersyukur Indonesia alamnya subur dan kaya, tapi SDM Indonesia yang kurang mampu memanfaatkannya," kata bapak dua orang putri ini.

Bob mengatakan, peluang bisnis pertanian cukup besar, tidak hanya pasar Internasional saja, pasar dalam negeri Indonesia juga sangat menjanjikan untuk perkembangan bisnis pertanian tersebut. Bob mengatakan semakin banyaknya minat generasi muda untuk berwirausaha dapat meningkatkan jumlah usahawan Indonesia yang saat ini hanya sebesar 1,8 persen dari total penduduk Indonesia.

Talkshow berlangsung selama satu jam lebih tersebut berlangsung cukup menarik. Sejumlah mahasiswa yang hadir dalam acara launching program CSR "Go Entrepreneur" oleh Perum Pegadaian sangat antusias bertanya kepada Bob. Dipandu oleh MC Shanaz Haque suasana talkshow kian bermakna, ditambah jawaban nyeleneh Bob yang membuat gelak tawa peserta.

Bob merupakan tokoh entrepreneurship Indonesia yang mampu merentas batas kewajaran bahwa bisnis harus dijalankan dengan kegigihan dan kerja keras. Menurut Bob, usaha dijalankan dengan kesenangan bukan karena keterpaksaan. Tidak harus cerdas dan bekerja keras untuk menjadi pengusaha sukses, menurutnya seorang pengusaha harus bisa melihat peluang dan berani mengambil risiko.

Semua telah dibuktikan oleh Bob, entrepreneur sukses yang memulai usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha.  Pendiri dan pemilik tunggal "Kem Chicks" (supermarket) ini pernah menjadi supir taksi dan karyawan Unilever yang kemudian menjadi pengusaha sukses.

TEKNOLOGI BUDIDAYA PISANG MAS KIRANA

Sumber Gambar: dok seksi Horti Diperta Lumajang
1. Bibit               : Berasal dari cara Vegetatif dan Kultur Jaringan

2. Penanaman :
• Pembajakan tanah sekaligus untuk tanaman Sela ( jagung, kacang tanah, ketela rambat )
• Pembuatan lubang tanam dilaksanakan 1-2 bulan sebelum tanam dengan ukuran lubang 60x60x50 cm dengan jarak tanam 3x3 m, kemudian lubang tanam diberi pupuk kandang dan agensia Hayati Trichoderma .

3. Pemupukan :
• 100 % Bahan Organik ( kotoran kambing dan domba ) karena kandungan unsur NPK nya tinggi yang akan berpengaruh terhadap Rasa :
o Rasanya lebih Manis
o Tidak mudah busuk ( buah masak mampu bertahan sampai 5-7 hari )
o Lebih kuat di tandan tidak mudah rontok .
• Waktu Pemupukan 2 kali setahun ( menjelang musim hujan dan awal musim kemarau ) dengan dosis 50 Kg atau 1 pikul/pohon/rumpun

4. Penjarangan Anakan dan Penyiangan :
• Pisang Mas Kirana mempunyai 4 - 8 anakan per rumpun
• Untuk menjaga kualitas buah harus dilakukan penjarangan sehingga tiap rumpun hanya ada 2-3 anakan saja.
 

5. Sanitasi Lahan :
• Pemebrsihan gulma dan daun kering / menggulung .

6. Pengaturan Jumlah daun :
• Pada masa pertumbuhan  normal sisakan 6-8 daun .
• Pada saat pohon sedang berbuah dan tandan dibrongsong setelah 2 minggu, sisakan 4 - 6 daun saja .

7. Pengendalian Hama dan Penyakit :
• Yang biasa menyerang adalah Pseudomunas dan Fusarium

8. Pembuangan Jantung Pisang :
• Potong jantung pisang dengan jarak 10 - 15 cm dari sisir terakhir dengan pisau bersih .

9. Pembrongsongan :
• Pembrongsongan dilakukan dengan plastik politerlin warna biru dengan panjang 80 -100 cm dan dilakukan ketika jantung pisang telah menunduk .

10. Panen :
• Panen dilaksanakan pada umur 90-100 hari setelah jantung pisang keluar .
o Warna lebih cerah dan sudut buah tidak tampak
o Pohon dipotong setengah tinggi batang .
o Potong tandan pada lengkungan pangkal tandan

Resep Es Cendol Cokelat

Resep Es Cendol Cokelat - Terik menyengat kadang bikin tenggorokan ingin sekali dibahasi sama yang dingin-dingin. Apalagi pas siang hari, cuaca panas, pasti pikirannya selalu sama yang dingin dan segar. Biasanya sih kalau saya sukanya minum Es Cendol hehe. Tapi Es Cendol Hijau yang biasanya saya temui, bagaimana kalau yang lain yang lebih baru dan rasanya lebih segar.

Mau yang dingin, manis dan segar, bisa untuk menu saat berbuka atau saat santai bersama teman atau keluarga.  Es Cendol Cokelat adalah paling ok banget, apalagi dengan paduan susu kental manis dan buah nangka, wow.. pasti gak kebayang kan segarnya. Coba saja dengan beberapa tahap Cara Membuat Es Cendol Cokelat dibawah ini.

Resep Es Cendol Cokelat

Bahan Es Cendol Cokelat :

- 150 g tepung hunkue
- 10 g cokelat bubuk
- ½ sdt vanili bubuk
- 600 ml air

Pelengkap :

- 5 mata nangka, potong kecil
- 100 ml susu kental manis putih
- es batu serut

Cara Membuat Es Cendol Cokelat

1. Larutkan tepung hunkue, cokelat dan vanili dengan air.
2. Masak di atas api kecil sambil aduk-aduk hingga kental. Angkat.
3. Tuang ke dalam cetakan cendol, gosok-gosok dan tampung cendol dalam wadah berisi air dingin atau air es. Biarkan hingga dingin dan mengeras. Tiriskan.
4. Taruh cendol dalam gelas-gelas saji.
5. Beri Pelengkapnya. Sajikan segera untuk 6 gelas.

Resep Es Pisang Ijo

es pisang ijo
Es Pisang Ijo memang sangat enak dinikmati saat berbuka puasa. Selain segar, Es pisang ijo juga mengandung banyak gizi dan vitamin. Pisang ijo adalah makanan khas dari Sulawesi Selatan. Sangat beken di Makassar dan berbahan dasar pisang serta adonan tepung. Agar lebih segar, kami menyajikannya kali ini tidak dengan bubur, melainkan dengan serutan es.
Bahan Kulit:
  • 50 gram tepung sagu
  • 175 gram tepung beras, ayak
  • 1/2 sdt garam
  • 100 ml air daun suji
  • 6 buah pisang raja matang
  • 300 ml air
Bahan Pelengkap:
  • Serutan keju cheddar
  • Cokelat meses
  • Sirup strawberry
  • Susu kental manis
  • Es serut
Cara Membuat:
  • Campurkan tepung beras, garam, daun suji dan air. Panaskan di atas api kecil sambil tetap diaduk rata hingga mendidih dan adonan lembut. Angkat.
  • Masukkan tepung sagu sedikit demi sedikit, kemudian aduk hingga kalis.
  • Bagi adonan menjadi 6. Bulatkan kemudian tipiskan hingga ketebalan 1/2 cm.
  • Balut masing-masing pisang dengan adonan hingga tertutup rata. Kemudian rebus dalam air mendidih hingga mengapung (tandanya sudah matang). Angkat dan dinginkan.
  • Sajikan di dalam mangkuk dengan tambahan es serut, sirup, susu kental manis, serta keju dan meses.

Memperbanyak Benih Pisang Dengan Bonggol

Benih pisang (sumber : Google)
Pisang merupakan komoditas yang banyak diusahakan petani.  Sebaran penanamanya sangat luas, hampir semua daerah pasti akan kita temui tanaman pisang dengan  berbagai jenis dan varietas yang ditanam.  Ini dapat dimaklumi karena pisang mudah ditanam, tidak perlu teknologi yang tinggi dan manfaatnya sangat besar.  Selain buahnya, pisang juga dapat dipanen dalam bentuk daunya untuk pembungkus aneka makanan.  Buah pisang juga dapat diolah dengan berbagai macam makanan yang menarik dan bergizi tinggi.
Namun menanam pisang kadang menghadapi masalah berkaitan dengan penyediaan benih untuk budidayanya.  Benih pisang biasanya diambil dari anakan pisang yang dipisahkan dan dijadikan benih.  Tentu jumlahnya terbatas, apalagi kalau kita memerlukannya dalam jumlah banyak tentu sangat kesulitan untuk memenuhinya.   Pada beberapa perusahaan yang besar mereka memenuhi kebutuhan benihnya dengan benih dari kultur jaringan yang bisa dipesan dengan jumlah yang besar, kualitas benih seragam dan bebas patogen. Ini tentu tidak bisa dilakukan oleh petani kebanyakan,mereka tentu kesulitan untuk memperoleh benih pisang kultur jaringan, apalagi harganya masih relatif tinggi sehingga tidak terjangkau oleh petani.
Solusi yang bisa dilakukan oleh petani adalah memperbanyak benih pisang sendiri dengan menggunakan bonggol.  Bonggol adalah batang pisang yang berada di bagian bawah, dimana biasanya anakan / tunas pisang tumbuh.
Bonggol yang dapat digunakan berupa bonggol yang masih melekat pada tanaman induk ataupun bonggol yang sudah dipisahkan dari tanaman induknya.  Perbanyakan yang digunakan adalah anakan yang berumur 15 – 20 cm.  Anakan tersebut tidak dipisahkan dari tanaman induk, tetap  berada di lahan dan melekat pada tanaman induk.  Dengan cara ini tunas baru yang diinginkan akan tumbuh lebih cepat karena sistem perakaran dari bonggol anakan tidak terganggu.  Dengan cara ini dapat dihasilkan kurang lebih 700 benih dari 1 bonggol dalam waktu kurang lebih 8 bulan.
Proses perbanyakan benih pisang.
Proses perbanyakan benih pisang itu dapat dilakukan dengan mudah oleh petani.  Tekniknya sederhana dan mudah dilakukan.  Teknik perbanyakan ini sudah dilakukan kajian oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah.
Berikut ini adalah Prosedur perbanyakan benih pisang dengan menggunakan bonggol  sebagai sumber perbanyakan sebagaimana yang telah dilakukan kajian oleh BPTP Kalimantan Tengah  :
  • Pilihlah anakan dengan bonggol berukuran 15 – 20 cm dari tanaman induk yang sehat, berproduksi tinggi dan mutunya bagus.
  • Potong anakan lebih kurang 5 cm di atas bonggol dan buang semua bekas pelepah daun.
  • Buat lubang sedalam 4 cm dan diameter 2cm tepat di bagian tengah bonggol.
  • Tunas-tunas yang tumbuh dari bonggol yang diperlakukan merupakan generasi kedua (G-2S).
  • Tiga bulan setelah tumbuh bonggol (G-3S) tunas sudah berukuran lebih kurang 15 cm dan sudah dapat diperlakukan lagi seperti pada anakan generasi pertama (dipotong batangnya,dibuang tunasnya) untuk merangsang tumbuhnya tunas-tunas yang baru.
  • Prosedur di atas dapat diulangi lagi sampai menghasilkan generasi keempat (G-4 S).
  • Tunas generasi keempat yang berukuran 10 – 15 cm dapat dipindahkan ke pot atau polybag dan lakukan perawatan sebagaimana mestinya.
  • Benih dipupuk dengan NPK  dengan dosis 5 gram per benih setelah benih dipindahkan ke polybag dan berumur 1 bulan.
Perbanyakan benih pisang ini dapat dilakukan dengan mudah oleh petani, karena tekniknya sederhana dan tidak memerlukan biaya yang besar.  Silahkan dicoba teknologi tepat guna perbanyakan benih pisang  dengan bonggol ini, moga bermanfaat

Pengendalian berbagai penyakit yang menyerang buah pisang

Berbagai jenis penyakit bukan hanya menyerang tanaman pisang termasuk akan menyerang buah pisangnya.  Penyakit yang langsung menyerang buah pisang ini harus dikendalikan dengan sebaik-baiknya agar tidak merusak dan mengurangi kualitas buah yang dipanen bahkan dapat menggagalkan panen.
Beberapa penyakit yang sering menyerang buah pisang antara lain antraknosa, black spot (speckle disease), botrioplodia, brown spot, crown root complex dan scab.
Antraknosa.  penyebab penyakit ini adalah jamur colletrotrichum musae et curt V.aryx atau Gloeosporium musarum cice Et massae.  Ciri-ciri buah pisang yang terserang penyakit antraknosa adalah pada permukaan kulit buah tampak bercak-bercak berwarna coklat, sedikit melengkung ke dalam kemudian akan cepat membesar.  Lama kelamaan daging buah akan menjadi rusak.
Antraknosa pada pisang dapat dikendalikan dengan cara membersihkan kebun daun-daun kering dan menyemprotkan bubur burgundy.  Penyemprotan diulangi dengan menggunakan amoniacal copper carbamat, dengan interval aplikasi sebulan sekali.
Black Spot (speckle disease).  Penyebab black spot pada pisang adalah jamur Helminthosporium torulosum Syd Ashby dan Deigthtoniela torulosa Syd Ell. Buah pada walnya tampak berbintik merah yang dikelilingi dengan daerah yang basah kemudian melebar dan warnanya menjadi hitam.  gejala ini tampak terutama pada bagian bawah pisang.  Akhirnya serangan berlanjut dengan adanya micella jamur yang berwarna coklat muda pada permukaan kulit pisang.
Pengendalian penyakit black spot dapat dilakukan dengan membersihkan daun-daun yang kering di areal pertanaman dan penyemprotan tandah buah dengan larytan fungisida pada saat tandan buah berumur 10 – 20 hari.
Botrioplodia fruit root.  Buah pisang yang terserang ditandai dengan ujung yang membusuk dan menjalar hingga ke sepanjang kulit buah.  kulit buah akhirnya menjadi coklat kehitaman, dan daging buahnya menjadi lunak.  Penyebab penyakit botrioplodia ini adalah bakteri Botrioplodia theobromae Pat.  penyakit ini dapat dikendalikan dengan sanitasi dengan cara membersihkan sekitar pertanaman dari daun-daun kering dan menghindari tanaman luka mekanis.
Brown Spot.  Penyakit brown spot ini ditandai dengan adanya bercak coklat tua dengan diameter 5 – 6 cm dan tepinya tidak beraturan.  penyakit ini disebabkan oleh serangan jamur Cercospora hayi Celpo, dapat dikendalikan dengan cara buah yang sudah dipanen dicelupkan pada larutan Nistatin 200 – 400 ppm dan yang masih belum dipanen dengan cara disemprot dengan larutan yang sama.
Crown Root Complex.  Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Botryodiplodia theobromae, Theilaviopsis paradoxa, Collectrotichum musae, Fusarium roseum, dan Verticillium theobromae.  Serangan penyakit ini tampak pada bonggol sisir pisang yang yang dimulai dari tangkai utama yang  berubah warna dari biasanya.  penyakit ini dapat dikendalikan dengan cara buah pisang yang sudah dipanen dicelupkan pada larutan TBZ (thiabendazole) 200 – 400 ppm atau larutan benomyl 100 – 400 ppm.
Scab.  Penyebab penyakit scab adalah jamur Sphaceloma sp.  Penyakit scab pada pisang ditandai dengan bagian atas lapisan epidermis muncul lingkaran hitam seperti bercak karat.  Lingkaran ini menyebar di permukaan kulit buah dan menurunkan penampilan buah sehingga kualitas buah menurun.  Penyakit scab ini dapat dikendalikan dengan mencuci buah pisang, meniriskan lalu mencelupkan dalam larutan fungisisda selama 30 detik, atau mencelupkan ke dalam air panas 55derajat celcius selama 5 menit.  Buah yang diberi perlakuan ini adalah buah yang masih mentah dan dilakukan sebelum proses pemeraman dan penyimpanan buah.

Teknologi Budidaya Tanaman Tomat

Photo : Litbang Kementan
Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) adalah komoditas hortikultura yang penting baik karena harganya yang cukup baik maupun penggunanya dalam konsumsi masyarakat.  Tomat dapat dikonsumsi sebagai sayur atau buah segar maupun dikonsumsi dalam bentuk olahan seperti saus tomat.
Secara umum tomat dapat ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi. Tomat menghendaki tanah yang gembur, porus, subur  dengan  kemasaman tanah (pH)  antara 5 – 6, curah hujan 750-1. 250 mm/tahun  dan kelembaban relatif  25%.
Teknis budidaya tomat dapat berbeda-beda antara daerah yang satu dengan daerah yang lain tergantung kondisi lahan, ketinggian tempat, kondisi agroklimat, kebiasan dan kemampuan petani yang bersangkutan serta pembiayaan yang tersedia.  Oleh karena penting sebelum mengusahakan tomat secara intensif harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan petugas teknis atau penyuluh pertanian setempat, namun secara umum teknis budidaya  tomat secara singkat dapat kami sampaikan  sebagai berikut :
Persiapan Lahan
Pilihlah lahan yang gembur dan subur  dengan pengairan yang baik.  Pilih juga lahan yang sebelumnya tidak ditanami dengan tomat  atau tanaman lain yang masih dalam satu famili Solanaceae seperti cabai, terong, tembakau atau kentang  untuk memutus siklus organisme pengganggu tanaman (OPT) .
Tanah diolah sempurna,  apabila pH tanah rendah tambahkan kapur pertanian dengan takaran 150 kg per 1. 000 meter persegi , disebar dan diaduk rata bersamaan dengan pengolahan tanah.  Kemudian dibuat  bedengan dengan lebar 120 – 160 cm untuk barisan ganda dan 40-50 cm untuk barisan tunggal. Diantara bedengan dibuat parit dengan lebar 20-30 cm dengan kedalaman 30 cm.
Pupuk dasar perlu diberikan, biasanya terdiri dari 4 kg Urea/ZA,  7,5 kg TSP dan 4 kg KCl untuk setiap 1. 000 meter persegi atau  jika memakai  Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) takaranya  kurang lebih  20 kg per 1000 meter persegi.  Pupuk dasar dicampur merata dengan tanah di atas bedengan dan biarkan selama 5-7 hari sebelum tanam. Lubang tanam dibuat dengan ukuran diameter  kurang lebih 10 cm sedalam 15 cm dengan jarak antar lubang tanam 60 x 80 cm atau 60 x 50 cm di atas bedengan.
Persemaian
Pilih benih tomat dari varietas unggul yang telah direkomendasikan.  Siapkan media tanam yang merupakan campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1, kemudian masukkan dalam polibag.  Masukkan benih satu per satu dalam polibag dan tutup tipis dengan tanah halus.
Setelah benih berumur 8-10 hari , pilih bibit yang baik, tegar dan sehat dipindahkan dalam bumbunan daun pisang atau dikepeli yang berisi campuran media tanam.  Penyiraman dilakukan setiap hari (lihat kondisi tanah).  Bibit berdaun 5-6 helai daun (25-30 HSS=hari setelah semai) pindahkan ke lapangan.
Tanam
Tanam dilakukan pada saat bibit berumur 3 – 4 minggu dengan daun 5-6 helai. Tanam sebaiknya dilakukan pada sore hari.  Buka polibag terlebih dahulu, kemudian masukan bibit pada lubang tanam sampai batas pangkal batang,  ditimbun dengan tanah dengan agak ditekan dan siram dengan air.
Untuk bibit yang mati, rusak atau pertumbuhan nya tidak normal lakukan penyulaman maksimal sampai tanaman berumur 2 minggu setelah tanam (MST) dan lakukan pengairan/penyiraman setap hari sampai tanaman  tumbuh normal. Segera pasang ajir agar tidak  merusak perakaran tanaman dengan ketinggian ajir 1 – 1,5 m.
Pemupukan Tanaman.
Pemupukan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 1 MST dengan Urea dan KCl dengan perbandingan 1 : 1 dengan takaran 1-2 gram per tanaman.  Pupuk diberikan 3 cm di sekeliling tanaman, tutupkembali dengan tanah dan siram air.   Pemupukan kedua dilakukan umur 2-3 MST dengan pupuk yang sama dengan takaran  5 gr , diberikan 5 cm  sekeliling batang tanaman.  Pemupukan selanjutnya dilakukan pada saat tanaman berumur 4 MST  dengan pupuk yang sama dengan takaran 7 gram per tanaman, diberikan 7 cm sekeliling tanaman.  Pupuk organik cair dapat diaplikasikan setiap 7 hari sekali dengan cara disemprotkan dengan takaran sesuai rekomendasi.
Penyiangan dan Pembumbunan.
Penyiangan dan pembumbunan dilakukan pada  saat tanaman berumur 28 hari setelah tanam (HST) bersamaan dengan penggemburan dan pemupukan susulan diikuti pengguludan tanaman. Penyiangan dan pembmbunan selanjutnya dilakukan pada saat tanaman berumur 40 – 45 HST.
Pengajiran
Untuk menopang tanaman agar tidak mudah roboh, tanaman yang telah mencapai ketinggian 10 – 15 cm harus segera diikat pada ajir.  Pengikatan diakukan kembali setiap tanaman bertambah tinggi kurang lebih 20 cm.  Tanaman diikat dengan bentuk seperti angka 8  dengan tali plastik (rafia/rumput jepang),  sehingga tanaman tidak rusak tergesek oleh ajir.
Pembuangan Tunas / Perempelan.
Perempelan atau pembuangan tunas yang tidak produktif dilakukan setiap minggu dan  hanya mempertahankan 3 cabang utama untuk setiap tanaman.  Perempelan ini bertujuan untuk merangsang pembungaan pada saat tanaman berumur 32 HST.  Sebaiknya perempelan dilakukan pada pagi hari agar luka cepat mengering sehingga tidak menjadi tempat masuknya penyakit.
Ketinggian tanaman dapat dibatasi dengan memotong ujung tanaman apabila jumlah dompolan buah mencapai 5-7 buah
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman  (OPT).
Beberapa jenis OPT penting yang menyerang tanaman tomat antara lain Ulat buah (Helicoperva armigera dan Heliothis sp.), Lalat buah (Brachtocera atau Dacus sp.), Aphid,  Trips,  Nematoda, penyakit yang disebabkan oleh cendawan seperti layu fusarium, bercak daun, busuk daun dan Antraknosa.
Berkaitan dengan banyaknya jenis  OPT yang menyerang tanaman tomat ini, maka secara lengkap jenis OPT dan cara-cara pengendalianya akan di bahas secara khusus dalam tulisan – tulisan  selanjutnya.
Panen dan Pasca Panen.
Tomat dapat dipanen apabila kulit tomat telah berubah warna dari hijau menjadi  kekuning-kuningan. Panen sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari dengan interval panen antara 2-3 hari sekali.  Setelah dipetik buah segera dimasukan ke wadah angkut dan letakkan ditempat yang teduh.